Friday, April 17, 2020

Kegetiran itu kembali

Kegetiran demi kegetiran 
seolah datang...
Menyapaku kembali
Setelah Dua puluh Lima tahun menghilang.

Dia seolah mngejekku....
Wahai kamu yang memiliki jiwa Tak utuh
Sukmamu sudah Tak Ada dijiwamu.

Jiwamu sudah Tak Ada diragamu
Kamu adalah jasad Tanpa ruh
Karena ruh itu telah pergi dari jasadmu

Kesalahanmu terlalu banyak untuk disebutkan...
Kebaikanmu itu Tak Ada...

Amalmu itu kosong...
Terbang punah Tanpa keikhlasan

Cintamu sudah Tak Ada...
Terbang bersama kegelisahan Dan kegundahan..

Cinta sejatimu hanyalah angan kosong
Karena sejatinya kamu Tak punya cinta
Cintamu telah mati ditelan bumi
Terlalu dalam untuk kau gali kembali

Kamu hanyalah seonggok daging
yang akan membusuk dimakan usia
Yang akan menjamur Dan kudisan
Kamu terlalu najis untuk bahagia

Kemudian dia mencibirku
Dengan gaya cibiran yang sangat memuakkan
Bahkan bisa membuatku muntah

Tapi aku hanya berharap..
Tuhanku akan menolongku...
Atau seseorang yang tahu...
Bahwa cintaku itu Ada..
Walaupun tidak semurni berlian
Walaupun tidak seputih salju
Tetaplah cinta itu Ada..
Hanya Aku sendiri yang tahu
Dan tentunya Tuhanku tahu
Siapa yang sesungguhnya
Aku cintai.. 

Bandung, 17 April 2020